Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera
Pada lembut angin bayu
Aku bisikkan kebisuan hati
Tanpa kata tanpa suara
Menghurai segala isi terpendam...
Lelahku berlari melangkah pergi
Setelah hatiku dirobek kejam
Tubir mata dikoyak tanpa belas
Kesetiaan pecah hancur berkecai
Tersungkur aku di persimpangan dilema
Antara semalam atau esok
Lalu kubangkit menongkat semangat
Setelah rebah dari keperitan semalam...
Kolam hatiku yang dulunya tenang
Kini dikocak dengan satu kehadiran
Kehadiran yang langsung tidak kuundang
Kehadiran yang menderaskan detak jantungku
Kehadiran yang membunuh ketenanganku
Kehadiran yang hanya bermula daripada mimpi
Menyatakan bahagia dengan harapan
Melukis senyuman mengaburi parut semalam
Berharap kau hadir di setiap mimpi...
Kudongakkan pandangan ke dada langit
Pekat malamnya sesuram hatiku
Terobek kembali parut semalam
Terkoyak kembali tubir mata
Terbayang aku terhadap penerimaanmu
Akan ikhlaskah kau menerima kekuranganku?
Akan tuluskah kasihmu setulus kasih ayahku?
Akan mampukah kau menjadi imam idamanku?
Tetapi hatiku nyaring berbisik
Takkan ada kita di masa hadapan
Dikau raja di atas takhta
Daku inang tidak terpandang olehmu
Terjulang engkau meninggi ke atas
Terbenam aku ditimbus kehinaan...
Mengertilah wahai kasih
Cinta ini sukar kularang
Kubiar menjadi cinta terpendam
Tenggelam tertimbus ke dasar hati
Biarlah lirikan mata menjadi bicara hati
Biarlah hembusan bayu menjadi bisikan rindu
Biarlah doa menjadi warkah cinta
Meski derita tidak tertanggung
Kerana aku bahagia begini
Menjadi seorang pencinta yang bisu...
Aku bisikkan kebisuan hati
Tanpa kata tanpa suara
Menghurai segala isi terpendam...
Lelahku berlari melangkah pergi
Setelah hatiku dirobek kejam
Tubir mata dikoyak tanpa belas
Kesetiaan pecah hancur berkecai
Tersungkur aku di persimpangan dilema
Antara semalam atau esok
Lalu kubangkit menongkat semangat
Setelah rebah dari keperitan semalam...
Kolam hatiku yang dulunya tenang
Kini dikocak dengan satu kehadiran
Kehadiran yang langsung tidak kuundang
Kehadiran yang menderaskan detak jantungku
Kehadiran yang membunuh ketenanganku
Kehadiran yang hanya bermula daripada mimpi
Menyatakan bahagia dengan harapan
Melukis senyuman mengaburi parut semalam
Berharap kau hadir di setiap mimpi...
Kudongakkan pandangan ke dada langit
Pekat malamnya sesuram hatiku
Terobek kembali parut semalam
Terkoyak kembali tubir mata
Terbayang aku terhadap penerimaanmu
Akan ikhlaskah kau menerima kekuranganku?
Akan tuluskah kasihmu setulus kasih ayahku?
Akan mampukah kau menjadi imam idamanku?
Tetapi hatiku nyaring berbisik
Takkan ada kita di masa hadapan
Dikau raja di atas takhta
Daku inang tidak terpandang olehmu
Terjulang engkau meninggi ke atas
Terbenam aku ditimbus kehinaan...
Mengertilah wahai kasih
Cinta ini sukar kularang
Kubiar menjadi cinta terpendam
Tenggelam tertimbus ke dasar hati
Biarlah lirikan mata menjadi bicara hati
Biarlah hembusan bayu menjadi bisikan rindu
Biarlah doa menjadi warkah cinta
Meski derita tidak tertanggung
Kerana aku bahagia begini
Menjadi seorang pencinta yang bisu...
Puitisnya...
ReplyDelete